Selasa, 08 Januari 2013

Apa yang perlu dan nggak perlu kamu lakuin!


Banyak orang bilang, anak korban perceraian atau yang berasal dari broken home familiy, bakal jadi anak yang ga beres alias pecundang. Tunggu dulu! Nggak semua anak broken home seperti itu lho. Kalau kamu salah satu dari anak broken home, ini hal yang perlu dan nggak perlu kamu lakukan saat menghadapi perceraian ortu.
1.Emosi
Kamu pasti merasa:
-         Kaget. Yang tadinya keluargamu harmonis, bahagia- happily ever after, mendadak jadi berantakan.
-         Cemas. Apa yang akan terjadi sama kamu dan siapa yang akan merawat kamu nanti.
-         Sedih dan merasa kehilangan sebuah keluarga.
-         Marah. Sama siapa aja yang kamu pikir membuatmu kehilangan sebuah keluarga, atau bisa jadi sama ortumu sendiri, karena mereka terlalu egois sampai memutuskan untuk bercerai.
-         Bersalah. Kamu berpikir bahwa kamulah penyebab ortumu bercerai.
-         Kesepian dan sendirian. Merasa nggak ada teman atau orang yang bisa kamu ajak ngobrol soal ini dan nggak ada yang tahu perasaanmu
-         Khawatir. Berpikir kalau- kalau hubungan percintaanmu nantinya bakal berakhir seperti ortumu.
-         Malu. Perceraian adalah hal yang tabu dan memalukan, soalnya kata orang, anak korban perceraian bakal jadi pecundanh. Fyi, kamu nggak sendirian, soalnya tahun 2008 kemarin, tercatat ada 200.000 kasus perceraian di Indonesia.
-         Lega. Mungkin salah satu dari ortumu melakukan tindakan kekerasan terhadap yang lain atau terhadapmu sendiri.
☺Hal yang perlu buat mengatasi emosimu adalah:
Cari seseorang buat bicara dan bisa memberimu senyum dan tawa. Orang itu boleh aja sahabat sejatimu, kakek atau nenek, om dan tante, guru BP di sekolah, atau psikolog. Seseorang yang mengerti emosimu saat ini dengan pasati adalah saudara kandungmu, entah itu kakak atau adikmu.
☻Hal yang nggak perlu:
Melampiaskan emosimu kepada orang lain yang nggak mengerti masalah sebenarnya, atau lebih buruk lahi, melampiaskan ke narkoba atau minuman keras. Lari dari kenyataan dan berpura- pura bahagia di depan orang lain, padahal hatimu saat ini sedang hancur.
2.Sakit Banget!!
Nggak gampang mengatasi perasaanmu yang terlanjur sakit, walaupun kamu udah menangis berjam- jam. Ortumu tetap aja memutuskan untuk bercerai. Kamu berpikir mereka egois, menyatikan cinta mereka, menikah, punya anak, berkeluarga dan sampai akhirnya sampai kamu sebesar ini, mereka justru bercerai. Alasannya pun banyak, mulai dari nggak cinta lagi, nggak ada kecocokan atau yang paling berat, punya cinta yang lain.  It takes time to be your plain, dear. Tapi cepat atau lambat, suatu saat nanti, perasaan sakit itu akan mereda (bukan menghilang).
☺Hal yang perlu kamu lakuin:
Tulis perasaan sakitmu dalam sebuah diary atau jurnal dan jangan menjadi “shoulder to cry on” buat ortumu. Semakin kamu menjadi tempat curhat mereka secara terpisah, hal itu membuat sakit hatimu semakin parah. Ekspresikan sakit hatimu pada kedua ortumu, dan minta mereka jangan jadikan kamu messenger perdamaian. Jujur pada persaanmu sandiri, belajar menerima kenyataan dan carilah  hawa positif dengan banyak bercanda bersama orang lain terutama adik atau kakakmu.
☻Hal yang nggak perlu dilakukan:
Mengurung diri dan menyalahkan orang lain atas sakit hatimu akibat perceraian. Melakukan tindakan yang menyakiti diri sendiri biar ortumu merasa bersalah atas perceraian, bukanlah aksi yang membuat mereka berubah pikiran.
3.Di Tengah- tengah
Kamu pasti bingung harus memilih yang mana, ayah atau ibu, saat mereka memutuskan untuk berpisah. Fyi, kamu berhak untuk bilang ke merka bahwa saat ini kamu merasa terbebani untuk memiih. Semua pilihan tetap ditanganmu, pilihan apapun tetap nggak mengubah kenyataan bahwa ortumu tetap berpisah.
☺Hal yang perlu kamu lakuin:
Nyatakan kalau kamu keberatan jika harus memilih salah satu diantara mereka. Bilang ke mereka bahwa siapa pun yang kamu pilih pada akhirnya nggak berarti bahwa yang satu lebih kamu sayangi ketimbang yang lain.
☻Hal yang nggak perlu:
Menghindar dari keduannya, atau bahkan menjadi kontingen perdamaian diantara mereka. Parahnya lagi, kamu bahkan jadi mata- mata suruhan ayah atau ibumu tentang kehidupan mereka setelah bercerai. Jangan lakukan itu! Kalau mereka pengen tahu kegiatan masing- masing seperti apa sekarang, biarkan mereka berkomunikasi sendiri.
4.Masa Depan
Cicilan rumah, uang SPP, pindah sekolah, uang saku, takut buat jatuh cinta, ortu tiri, saudara tiri, sampai keluargamu. Dijamin semua itumembuatmu bingung.
☺Hal yang perlu kamu lakuin:
Tenangkan dirimu dulu. Setelah tenang, coba saling support dengans audara kandungmu. Bicarakan soal uang saku dan SPP pada ortumu, jangan sampai membebani salah satu aja. Pendidikan adalah kewajiban yang harus mereka penuhi terhadapmu. Jangan malu untuk minta bantuan sama keluarga besarmu kalau kamu dan salah satu ortumu butuh tempat tinggal atau pinjam uang. Kalau kamu bisa kerja sambilan tanpa mengganggu kegiatan belajarmu, silakan aja.
☻Hal yang nggak perlu kamu lakuin:
Cari uang dengan cara nggak halal, meminjam uang dengan paksaan dan kekerasan, atau bahkan meninggalkan saudara kandungmu dalam kebingungan yang sama.
Biar orang lain berpikir atau komentar seperti apa pun terhadap kamu, ortumu ataupun keluargamu, tetap aja ini adalah hidupmu. Kamu memutuskannya tanpa dipengaruhi orang lain, dan jalani hidupmu demi masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar