Banyak
orang bilang, anak korban perceraian atau yang berasal dari broken home familiy, bakal jadi anak
yang ga beres alias pecundang. Tunggu dulu! Nggak semua anak broken home seperti itu lho. Kalau kamu salah satu dari anak broken home, ini hal yang perlu dan
nggak perlu kamu lakukan saat menghadapi perceraian ortu.
1.Emosi
Kamu
pasti merasa:
-
Kaget. Yang tadinya keluargamu
harmonis, bahagia- happily ever after,
mendadak jadi berantakan.
-
Cemas. Apa yang akan terjadi
sama kamu dan siapa yang akan merawat kamu nanti.
-
Sedih dan merasa kehilangan
sebuah keluarga.
-
Marah. Sama siapa aja yang kamu
pikir membuatmu kehilangan sebuah keluarga, atau bisa jadi sama ortumu sendiri,
karena mereka terlalu egois sampai memutuskan untuk bercerai.
-
Bersalah. Kamu berpikir bahwa
kamulah penyebab ortumu bercerai.
-
Kesepian dan sendirian. Merasa
nggak ada teman atau orang yang bisa kamu ajak ngobrol soal ini dan nggak ada
yang tahu perasaanmu
-
Khawatir. Berpikir kalau- kalau
hubungan percintaanmu nantinya bakal berakhir seperti ortumu.
-
Malu. Perceraian adalah hal
yang tabu dan memalukan, soalnya kata orang, anak korban perceraian bakal jadi
pecundanh. Fyi, kamu nggak sendirian,
soalnya tahun 2008 kemarin, tercatat ada 200.000 kasus perceraian di Indonesia.
-
Lega. Mungkin salah satu dari ortumu
melakukan tindakan kekerasan terhadap yang lain atau terhadapmu sendiri.
☺Hal yang perlu buat mengatasi
emosimu adalah:
Cari
seseorang buat bicara dan bisa memberimu senyum dan tawa. Orang itu boleh aja
sahabat sejatimu, kakek atau nenek, om dan tante, guru BP di sekolah, atau
psikolog. Seseorang yang mengerti emosimu saat ini dengan pasati adalah saudara
kandungmu, entah itu kakak atau adikmu.
☻Hal yang nggak perlu:
Melampiaskan
emosimu kepada orang lain yang nggak mengerti masalah sebenarnya, atau lebih
buruk lahi, melampiaskan ke narkoba atau minuman keras. Lari dari kenyataan dan
berpura- pura bahagia di depan orang lain, padahal hatimu saat ini sedang
hancur.
2.Sakit Banget!!
Nggak
gampang mengatasi perasaanmu yang terlanjur sakit, walaupun kamu udah menangis
berjam- jam. Ortumu tetap aja memutuskan untuk bercerai. Kamu berpikir mereka
egois, menyatikan cinta mereka, menikah, punya anak, berkeluarga dan sampai
akhirnya sampai kamu sebesar ini, mereka justru bercerai. Alasannya pun banyak,
mulai dari nggak cinta lagi, nggak ada kecocokan atau yang paling berat, punya
cinta yang lain. It takes time to be your plain, dear. Tapi cepat atau lambat, suatu
saat nanti, perasaan sakit itu akan mereda (bukan menghilang).
☺Hal yang perlu kamu lakuin:
Tulis
perasaan sakitmu dalam sebuah diary
atau jurnal dan jangan menjadi “shoulder
to cry on” buat ortumu. Semakin kamu menjadi tempat curhat mereka secara
terpisah, hal itu membuat sakit hatimu semakin parah. Ekspresikan sakit hatimu
pada kedua ortumu, dan minta mereka jangan jadikan kamu messenger perdamaian. Jujur pada persaanmu sandiri, belajar
menerima kenyataan dan carilah hawa
positif dengan banyak bercanda bersama orang lain terutama adik atau kakakmu.
☻Hal yang nggak perlu
dilakukan:
Mengurung
diri dan menyalahkan orang lain atas sakit hatimu akibat perceraian. Melakukan
tindakan yang menyakiti diri sendiri biar ortumu merasa bersalah atas
perceraian, bukanlah aksi yang membuat mereka berubah pikiran.
3.Di Tengah- tengah
Kamu
pasti bingung harus memilih yang mana, ayah atau ibu, saat mereka memutuskan
untuk berpisah. Fyi, kamu berhak
untuk bilang ke merka bahwa saat ini kamu merasa terbebani untuk memiih. Semua
pilihan tetap ditanganmu, pilihan apapun tetap nggak mengubah kenyataan bahwa
ortumu tetap berpisah.
☺Hal yang perlu kamu lakuin:
Nyatakan
kalau kamu keberatan jika harus memilih salah satu diantara mereka. Bilang ke
mereka bahwa siapa pun yang kamu pilih pada akhirnya nggak berarti bahwa yang
satu lebih kamu sayangi ketimbang yang lain.
☻Hal yang nggak perlu:
Menghindar
dari keduannya, atau bahkan menjadi kontingen perdamaian diantara mereka.
Parahnya lagi, kamu bahkan jadi mata- mata suruhan ayah atau ibumu tentang
kehidupan mereka setelah bercerai. Jangan lakukan itu! Kalau mereka pengen tahu
kegiatan masing- masing seperti apa sekarang, biarkan mereka berkomunikasi
sendiri.
4.Masa Depan
Cicilan
rumah, uang SPP, pindah sekolah, uang saku, takut buat jatuh cinta, ortu tiri,
saudara tiri, sampai keluargamu. Dijamin semua itumembuatmu bingung.
☺Hal yang perlu kamu lakuin:
Tenangkan
dirimu dulu. Setelah tenang, coba saling support
dengans audara kandungmu. Bicarakan soal uang saku dan SPP pada ortumu, jangan
sampai membebani salah satu aja. Pendidikan adalah kewajiban yang harus mereka
penuhi terhadapmu. Jangan malu untuk minta bantuan sama keluarga besarmu kalau
kamu dan salah satu ortumu butuh tempat tinggal atau pinjam uang. Kalau kamu
bisa kerja sambilan tanpa mengganggu kegiatan belajarmu, silakan aja.
☻Hal yang nggak perlu kamu
lakuin:
Cari
uang dengan cara nggak halal, meminjam uang dengan paksaan dan kekerasan, atau
bahkan meninggalkan saudara kandungmu dalam kebingungan yang sama.
Biar
orang lain berpikir atau komentar seperti apa pun terhadap kamu, ortumu ataupun
keluargamu, tetap aja ini adalah hidupmu. Kamu memutuskannya tanpa dipengaruhi
orang lain, dan jalani hidupmu demi masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar